Kamis, 28 Agustus 2008

Penutupan UPSK


Penutupan UPSK oleh Camat Manyaran

Ratusan Penyandang Cacat Konsultasi Gratis


PANCA (penyandang cacat) BAND menghibur ratusan Peserta UPSK


Selasa, Rabu, (26/27) lalu, Dinas Sosial Povinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan Dinas Sosial Kabupaten Wonogiri menyelenggarakan Unit Pelayanan Sosial Keliling (UPSK) di Kecamatan Manyaran, Kab. Wonogiri. Kegiatan tersebut memberikan kesempatan kepada penyandang cacat di Kecamatan Manyaran untuk berkonsultasi dengan dokter ahli. Dari hasil konsultasi tersebut, para penyandang cacat dirujuk ke beberapa rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis. Lebih kurang 300 penderita cacat dari berbagai desa di Kecamatan Manyaran mengikuti kegiatan UPSK tersebut. Pada kegiatan tersebut juga dibagikan berbagai macam alat Bantu kepada penyandang cacat, beberapa diantaranya seperti kursi roda, alat Bantu pendengaran, dll. Kegiatan yang bertempat di Gedung Olah Raga Manyaran itu melibatkan 28 kader Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (RBM) yang dipilih memalui kelurahan / desa masing-masing. Sebelumnya para kader RBM telah mendapatkan bimbingan social dan pelatihan dalam bidang usaha kesejahteraan social dari Dinas Sosial Kabupaten Wonogiri.
Dalam kesempatan itu, para penyandang catat yang mengikuti kegiatan UPSK juga di hibur oleh grup musik PANCA band. Para musisi PANCA band semuanya adalah penyandang cacat dari Kabupaten Wonogiri.

Selasa, 19 Agustus 2008

LOMBA 17 an


seorang anak mencoba memenangkan Lomba Makan Krupuk

Senin, 18 Agustus 2008

PEMDES Jalan Sehat, Pemuda Demangan Gelar Semarak 17


Kepala Desa Pijiharjo (bawa bendera) melepas peserta jalan sehat Pijiharjo


Pemuda memegang peran yang sangat penting dalam meneruskan dan mensukseskan pembangunan nasional, sehingga pemuda sebagai salah satu komponen bangsa dituntut untuk dapat berkreasi dalam mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Upaya untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah mempertahankan dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dapat dilakukan memalui berbagai cara, salah satunya seperti yang dilakukan Ikatan Pemuda Dusun Demangan, Desa Pijiharjo, Kec. Manyaran dengan menyelenggarakan peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia.
Kegiatan yang dikemas dalam rangkaian Semarak 17 itu “bertujuan untuk meningkatkan rasa cinta tanah air, meningkatkan persatuan dan kesatuan antar warga masyarakat, serta menumbuhkan semangat nasionalisme sejak dini kepada masyarakat khususnya anak-anak”. Ujar Makruf (24), Sekretaris Pemuda Demangan.
Rangkaian Semarak 17 Dusun Demangan, Desa Pijiharjo diisi dengan menggelar aneka lomba (memasukkan pensil dalam botol, makan kerupuk, estavet air, lari tampah, kempit balon, dll) dan puncak acara akan digelar Karnaval Ceria. Rangkaian kegiatan tersebut dilaksanakan mulai tanggal 11 Agustus hingga tanggal 18 Agustus 2008 di dusun Demangan, Desa Pijiharjo.

Jalan Sehat
Sementara itu, kemeriahan HUT RI ke 63 mulai terlihat di Pijiharjo sejak Minggu (10/8), pasalnya pada hari itu Pemerintah Desa Pijiharjo bekerja sama dengan Karang Taruna Pijiharjo menggelar kegiatan jalan sehat. Kegiatan tersebut diikuti ratusan warga Desa Pijiharjo. Akhir kegiatan dilakukan pengundian nomor peserta. Panitia menyediakan hadiah hadir kepada peserta. Menurut Suradi (38), Sekretaris Desa Pijiharjo, “kegiatan tersebut menghabiskan dana sekitar 600 ribu”.

Rabu, 13 Agustus 2008

Sumur di Pucanganom


Sumber air di tengah pedesaan, yang dipakai untuk keperluan desa Pucanganom untuk memenuhi kebutuhan akan air. Dulu sebelum warga mengalirkan air dari pegunungan, sumur inilah satu-satunya sumber air yang bisa di ambil langsung, tanpa harus menggunakan alat kerek (timba air) dan airnya pun sangat jernih dan melimpah,bahkan sampai digunakan untuk mengairi sawah di sekitarnya.

Sebelum listrik masuk ke perkampungan kami, banyak yang menyebut sumur ini termasuk sumur yang angker, mungkin karna banyak terdapat pohon-pohon yang besar dan tinggi menjulang di seputaran sumur ini.

Setiap satu tahun sekali sumur ini di kuras, dengan cara di buka dengan membuat saluran air. Dengan mengerahkan seluruh warga, atau istilah di kampung Saya "Kerja Bakti" .Pernah dicoba dengan menggunakan saluran air yang terbuat dari beton, maksudnya biar memudahkan dalam menguras, tapi entah kepercayaan atau apa, sumur ini jadi berkurang airnya atau tidak lagi melimpah, akhirnya beton2 itu dibongkar dan akhirnya diputuskan untuk memakai cara seperti biasannya (manual galian). dan kalau air dah mulai habis, warga saling berlomba menangkap ikan yang ada di sumur ini. Namun ada ikkan yang dilindungi di sini, istilahnya di keramatkan dan tidak boleh di ambil, ikan ini menyerupai belut yang sangat besar, mungkin sebesar paha orang dewasa, mungkin sekarang sudah lebih besar lagi.

Anda tertarik untuk membuktikannya, Silahkan kunjungi Desa PUcanganom, kelurahan Bero, kabupaten Manyaran...Key...

Selasa, 12 Agustus 2008

Pemerintah Desa Pijiharjo Bangun Pagar Balai Desa


Tinggal hitunga hari lagi, bangsa Indonesia merayakan kemerdekaan yang ke 63. berbagai acara dan kegiatan mulai di siapkan untuk menyambut hari bersejarah tersebut.
Awal bulan Agustus Pemerintah Desa (Pem Des) Pijiharjo mulai sibuk mempercantik Balai Desa Pijiharjo. Pemdes setempat melakukan renovasi pagar Balai Desa. Renovasi dikerjakan oleh perangkat desa setempat. Pembangunan pagar tersebut sedikit terkendala oleh penyediaan air untuk pengadukan pasir. Upaya mengatasi masalah tersebut, perangkat gotong royoyong mengambil air sungai dusun Sampak (kali Pilang) yang berjarak sekitar 1 km dari Pijiharjo. Kini usaha keras tersebut telah membuahkan hasil, yaitu Pagar Balai Desa sudah jadi dan siap untuk menyambut HUT RI ke 63.

Salam Kami

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan begitu besar nikmat dan karunia-Nya bagi kita semua, sehingga kita tidak sanggup menghitung-hitungnya. Semoga kenikmatan yang kita peroleh saat ini semakin menambah keimanan dan ketaqwaan dalam hati kita, Amin.
Upaya menyampaikan informasi dapat dilakukan melalui berbagai media. Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Dahulu, masyarakat jawa sering menyampaikan berbagai informasi kepada warga desa melalui kenthongan sebagai alat komunikasi. Informasi-informasi seperti tanda bahaya, tanda orang meninggal, tanda kematian dan lain-lain dapat mudah tersebar kepada warga. Kini, seiring kemajuan teknologi memberikan kemudahan kepada kita untuk mengakses informasi di berbagai penjuru dunia secara mudah, cepat dan akurat.
Bertolak dari hal di atas, kami warga Manyaran tergugah untuk ikut serta menyampaikan informasi-informasi seputar Manyaran dan sekitarnya. Upaya tersebut kami wujutkan melalui pembuatan Blog Manyaran. Blog ini kami peruntukkan kepada semua warga masyarakat Manyaran, Kab Wonogiri serta kepada siapa saja yang ingin mengetahui informasi-informasi seputar Manyaran dan sekitarnya.
Keterbatasan pengetahuan admin, sarana dan prasarana penunjang dalam penyusunan blog ini jelas menimbulkan kekurangan di sana sini sehingga banyak kendala-kendala yang dihadapi. Berbagai kendala jelas menjadikan blog ini jauh dari sempurna, akan tetapi blog ini tidak akan terbit jikalau dituntut oleh sebuah kesempurnaan.
Untuk itu dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, admin sangat mengharapkan kepada pengunjung blog untuk ikut serta menyempurnakan blog ini dengan memberikan berbagai saran dan kritik yang membangun. Admin sampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, motivasi, peran aktif dalam penyusunan blog ini.
Akhirnya, admin mengharap semoga terbitnya blog Manyaran dapat berguna bagi para warga masyarakat Manyaran baik yang berada di Manyaran, ataupun yang sedang boro. Tak lupa juga kami mengundang anda untuk berpartisipasi, investasi dan kerja sama demi memajukan Manyaran.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes